Kegiatan 8 Ramadhan di Mahkamah Syar’iyah Meureudu
Seperti jadwal yang telah ditentukan sebelumnya, kegiatan pada hari ke 8 ramadhan Mahkamah Syar’iyah Meureudu diisi dengan Tausiah singkat/ Kulsum yang dilaksanakan setelah shalat zhuhur berjamaah yang dikuti oleh seluruh pegawai Mahkamah Syar’iyah Meureudu. Dalam kesempatan kali ini yang bertindak sebagai imam adalah Sekretaris Mahkamah Syar’iyah Meureudu (Drs. Fadly) dan yang menyampaikan Tausiah/Kulsum adalah Ranie Sayulina, S.HI, MH (Hakim Mahkamah Syar’iyah Meureudu).
Materi singkat yang disampaikan oleh Ibu Ranie Sayulina, S.HI, MH pada Kulsum (kuliah sepuluh menit) kali ini menguraikan secara singkat tentang keutamaan bersedekah. Dalam Al Qur’an Allah berfirman “Dan berinfaklah kamu (bersedekah atau nafakah) di jalan Allah dan janganlah kamu mencampakkan diri kamu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah kerana sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik” (al-Baqarah (2) : 195).
lebih lanjut Ibu Ranie Sayulina, S.HI, MH menyampaikan bahwa keutamaan bersedekah diantara nya “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614). Adapun dalam hal diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang dilakukan. Tidak sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat, seperti korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil harta anak yatim, dan sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk bersedekah setelahnya agar ‘impas’ tidak ada dosa. Yang demikian ini tidak dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari makar Allah, yang merupakan dosa besar.
Di akhir tausiah beliau mengajak seluruh pegawai Mahkamah Syar’iyah Meureudu untuk berlomba-lomba meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan salah satunya dengan memperbanyak sedekah, karena salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Dan bulan Ramadhan, amalan ini menjadi lebih dianjurkan lagi. Dan demikianlah sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah. Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah, sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)